Rabu, 21 Oktober 2015

Antisipasi Kekeringan, Warga Makamhaji Keruk Sumur


SUKOHARJO, Suaramerdeka.com – Warga Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo mengeruk sumur hingga beberapa meter untuk mengantisipasi kekeringan akibat underpass di Jalan Slamet Riyadi.
Dari pantuan di lapangan, kekeringan yang dialami warga di atas terowongan senilai Rp 27 miliar, terjadi sejak dibangun 2012. Meskipun berkali-kali mengeluhkan pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ditjen Perkeretaapian, Kelurahan Makamhaji, Pemkab dan kontraktor, tetapi tidak mendapat perhatian.
“Kami lelah, akhirnya kami mengeruk beberapa meter sumur yang berpuluh-puluh tahun tidak bermasalah,” ungkap warga RT 4, Desa Makamhaji, Dul Mukti (65), Rabu (27/5).
Pengerukan itu, menurut Mbah Dul sapaan akrabnya, untuk mengantisipasi kekeringan saat musim kemarau. Apalagi menjelang musim kemarau ini, dia mengaku khawatir. Karena pada kemarau tahun lalu, sumur sedalam 10 meter tidak terdapat air sama sekali. Padahal sumur tersebut untuk masak, mencuci, air minum dan mandi.
“Makanya kami keruk. Mau mengeluh juga tidak pernah ditanggapi. Padahal sejak kecil di Makamhaji, tidak pernah kekurangan air. Ini akibat underpass,” aku dia pasrah.
Ketua Umum Forum Peduli Masyarakat Makamhaji (FPMM), Muchlis Joko Ahmadi, menjelaskan, jika permasalahan di underpass selain kebanjiran yang dikeluhkan warga, juga menyusutnya air sumur. Dari data yang dimilikinya, ada sekitar 40 kepala keluarga (KK) di sekitar underpass yang selama beberapa tahun ini kekurangan air saat musim kemarau.
“Air sumur berkurang drastis. Kami minta warga diperhatikan oleh pemilik underpass. Karena sebelum ada underpass, sumur tak bermasalah. Ini sudah memasuki musim kemarau,” jelas dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Facebook

 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | free website templates | Free Vector Graphics | Web Design Resources.